Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia
menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula
apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan
demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat
saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil
pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat
diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia
menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk
yang disebut pandangan hidup.
Apabila
pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung
suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi
itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi
itu negara, ideologinya disebut ideologi negara. Pandangan
hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan,
usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang
tidak terpisahkan.
Ideologi Pandangan Hidup
Setiap
bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan
pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang dihadapinya
sehingga dapat memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan hidup,
suatu bangsa akan merasa terombang – ambing dalam menghadapi persoalan yang
timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.
Pancasila
sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup,
pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah
mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang
sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan
sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia baik dari
segi sikap maupun prilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilai – nilai luhur
pancasila.
Cita – Cita
Menurut
kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan
yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan
apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita
merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi,
dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia
yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila
cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu
disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga
usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang
anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir
baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru
dalam taraf angan-angan.
Antara
masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide
atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang
dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu
yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang
dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan
etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral.
Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Untuk
melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia
sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat,dan manusia sebagai mahluk
Tuhan.
Sebagai
mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk.
Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan
di dalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik
buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan
hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai suara hati amat besar dan penting dalam
hidup manusia. Misalnya orang tahu, bahwa membunuh itu buruk, jahat: suara
hatinya mengatakan demikian, namun manusia kadang-kadang tak mendengarkan suara
hatinya.
Baik
atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus
dinilai dan diukur menurut suara atau pendapat umum. Disini tidak berarti bahwa
pendapat umum atau kepentingan umum itu di atas segala-galanya, sehingga suara
hati, pendapat atau kepentingan pribadi-pribadi diperkosa begitu saja.
Jadi
kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa
baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan
agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Usaha dan Perjuangan
Usaha dan
perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams
kerja keras untuk kelanjutan hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah usaha dan
perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha
dan perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita
menjadi kaya, ia harus kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi
ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Keyakinan / Kepercayaan
Keyakinan adalah
suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan
menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan
merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar -- atau,
keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah
meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa
keyakinan itu keliru. Sedangkan kepercayaan adalah suatu keadaan
psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar. Menurut
Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran
filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran
gabungan.
1. Aliran Naturalisme
Hidup
manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak
percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta
lengkap dengan hukum-hukumnya. secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai
mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya
dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan.
Aliran
naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada
Tuhan. Lalu mana yang benar? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan
itu ada, maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan
tidak ada yang ada hanya natur.
Bagi
yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk
ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan
ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama itu ada dua macam yaitu:
a.
Ajaran agama
dogmatis, yang disampaikanoleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agama yang
dogmatis bersifat mutlak (absolut), terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan
Hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
b.
Ajaran agama dari
pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relative (terbatas).
Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk kebudayaan, terdapat dalam
buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama. Sifatnya dapat
berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Apabila
aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu benula dan Tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran
Tuhan melalui agamanya Manusia yakin bahwa kebajikan itu diridhoi oleh Tuhan.
pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang
menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religius (keagamaan).
Sebaliknya,
apabila manusia tidak mengakui adanya Tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka
keyakinan itu bermula dan kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan
natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang
dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme. Ini disebut pandangan hidup
komunis.
2. Aliran intelektualisme
Dasar
aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia
berpikir. Mana yang benar menu rut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan
dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal)
kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi. Teknologi
adalah alat bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi
akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal
berasal dan bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat di hati, sehingga timbul
istilah “hati nurani”, artinya daya rasa Di Barat hati nurani ini menipis,
justru yang menonjol adalah akal yaitu logika berpikir, Karena itu aliran ini
banyak dianut di kalangan Barat di Timur orang mengutamakan hati nurani,yang baik
menurut akal belum tentu baik menurut hati nurani.
Apabila
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia ito
bennula dan akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang
diterima akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan
hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini
disebut llberalisme.Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat,
walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani.
Kebebasan akallebih ditekankan pada setiap individu. karena itu individu yang
berakal (berilmu dan berteknologi tinggi) dapat menguasai individu yang berpikir
rendah (bodoh).
3. Aliran Gabungan
Dasar
aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib aninya kelruatan
yang berasal dan Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan
aka! adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuato. Segala sesuatu
dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati
nurani). Jadi, apa yang benac menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh
hati nurani.
Apabila
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan
pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarlcan pada logika
berpildr, sedangkan hati nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui
adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada
logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan
hidup ini disebut sosialisme.
Apabila
dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari
keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun
sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun
secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialime – religius. Kebajikan
yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima
oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
Apabila
kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok.
Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika berpikir kolektif, sedangkan pandangan
hidup sosialisme religius menenkankan pada logika berpikir kolektif
individual.Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berpikir dari pada
hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya logika
berpikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan
kekuasaan Tuhan, sebaliknya sosialisme religius kekuasaan Tuhan begitu
menentukan.
Cepat
atau lambat, saya yakin bahwa kita semua akan mengalami saat-saat ketika kita
merasa dunia seolah-olah runtuh, membuat kita merasa sendirian, frustrasi, dan
terombang-ambing. Ketika kita sedang dalam kondisi seperti itu, tetaplah bersyukur untuk segala hal dalam
keadaan apapun.
Fokus, terus berusaha, selalu berdo’a,
jangan pernah menyerah, tetap semangat!
Sumber:
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/04/25/manusia-dan-pandangan-hidup/
https://docs.google.com/document/d/1tLEc8N52UsxcdLJYhEtAfJ7oH8YyDWhb5DIowsLIo4o/edit
http://id.wikipedia.org/wiki/Keyakinan_dan_kepercayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar