PERTUMBUHAN PENDUDUK
Perkembangan
Penduduk Dunia
Pertumbuhan penduduk adalah Perubahan
populasi sewaktu-waktu yang dapat dihitung dengan adanya perubahan dalam setiap
individu.
Penggandaan Penduduk Dunia
Penggandaan penduduk adalah
perubahan populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan angka jumlah
penduduk.
Faktor – Faktor Demografi
Faktor-faktor
demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk:
1.
Struktur umur
2.
Struktur perkawinan
3.
Umur kawin pertama
4.
Paritas
5.
Disrupsi perkawinan
6.
Proporsi yang kawin
Rumus Tingkat Kematian Kasar
Rumus:
Dimana:
CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada
tahun tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun
tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Catatan 1: P idealnya adalah "jumlah penduduk
pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah
"jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai
sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan,
maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah
tahun.
Catatan 2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak
767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada tahun tersebut diperkirakan
sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka Kelahiran Kasar yang terhitung adalah
sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap
1000 penduduk.
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Angka
kematian khusus (ASDR = age specific death rate)
Angka
kematian khusus adalah rata-rata banyaknya penduduk yang meninggal setiap 1.000
orang penduduk pada tahun tertentu.
Rumus:
Dimana:
ASDRi:
angka kematian khusus, misalnya usia 55-59 tahun, 60-64 tahun, dan 64 tahun ke
atas
Di:
jumlah kematian pada usia tertentu
Pmi:
jumlah penduduk golongan umur tertentu
K:
konstanta (1.000)
Contoh:
Penduduk
negara A yang berusia 65 tahun ke atas pada pertengahan tahun 2000 sebanyak
5.000.000 jiwa. Jumlah kematian penduduk usia di atas 65 tahun tersebut selama
tahun 2000 sebanyak 50.000 jiwa. Hitunglah jumlah angka kematian khusus atau ASDR!
Penyelesaian:
Artinya,
pada setiap 1.000 orang penduduk berusia 65 tahun ke atas di negara A pada
tahun 2000 terdapat 10 kematian.
Angka Kelahiran
1.
Angka
Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar
atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000
penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus
sebagai berikut.
Dimana:
CBR = angka kelahiran
kasar
L = jumlah kelahiran
selama satu tahun
P = jumlah penduduk
pertengahan tahun
Angka kelahiran kasar
digolongkan menjadi tiga, yaitu:a) Golongan tinggi, apabila jumlah
kelahiran lebih dari 30.b) Golongan sedang, apabila jumlah
kelahiran antara 20 - 30.c) Golongan rendah, apabila jumlah
kelahiran kurang dari 20.
Menurut
Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang
lebih sebesar 29. Dibandingkan dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27,
dan Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relatif tinggi.
Contoh:
Pada
pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan
jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak Berapa angka kelahiran kasarnya?
Penyelesaian:
Angka
kelahiran kasar adalah 45, artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun
terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.
2.
Angka
Kelahiran Umum
Angka
kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran
tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun. Angka
kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.
Dimana:
B
= banyaknya kelahiran selama satu tahun
Pf(15
- 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49 Tahun
K
= konstanta (1.000)
Contoh:
Di
kecamatan X banyaknya wanita berumur 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun 2006
ada 9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak. Berapakah angka
kelahiran umumnya?
Penyelesaian:
Angka
kelahiran umum 100, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 - 49 tahun dalam
satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.
3.
Angka
Keahiran Khusus
Angka
kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi
lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun.
Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut.
Di
mana:
ASBR
= angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Li
= jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Pi
= jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
Contoh:
Di kabupaten A terdapat wanita usia 20 - 24 sebanyak 300.000 jiwa. Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 3.000 anak. Berapa angka kelahiran khususnya?
Penyelesaian:
Angka
kelahiran umum 100, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 - 49 tahun dalam
satu tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.
Hal
itu berarti setiap 1.000 orang wanita usia 20 - 24 tahun terdapat 10 bayi yang
lahir dalam setahun.
Pengertian Migrasi
Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang
lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara
lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang
berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi merupakan
bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat
nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional,
dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen
disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan
untuk menetap.
Macam – Macam Migrasi
Migrasi dapat terjadi
di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi
dapat dibagi atas dua golongan yaitu:
a) Migrasi Internasional, yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional
dapat dibedakan atas tiga macam yaitu:
- Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
- Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
- Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
b) Migrasi Nasional atau Internal, yaitu
perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi ini terdiri atas beberapa
macam, yaitu:
- Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap.Faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi yaitu: ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi, ingin mencari pengalaman di kota, ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya.
- Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.
- Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Proses Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/
penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal
sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses migrasi pun punya cara, yaitu:
·
Proses migrasi
ia menetap di suatu wilayah
· Proses
migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke
wilayah tempat asalnya
·
Hanya
sekedar berlibur diwilayah itu
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu
misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda
motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya
dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa
dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi
sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu hingga
tahun ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran
illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota
asalnya bahkan semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka
makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan terjadi dan susah menanganinya
dikarenakan susahnya mendata para imigran.
Akibat Migrasi
Migrasi
penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional
masing-masing memiliki akibat positif dan negatif terhadap daerah asal maupun
daerah tujuan.
a)
Akibat
Positif Migrasi Internasional antara lain:
· * Akibat
Positif Imigrasi
1. Dapat
membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
2. Adanya
penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
3. Adanya
pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
4. Dapat
menambah rasa solidaritas antarbangsa
· * Akibat Positif Emigrasi
1. Dapat
menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
2. Dapat
mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang
belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
3. Dapat
memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
b)
Akibat Positif
Migrasi Nasional antara lain:
· * Akibat Positif Transmigrasi
1. Dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
2. Dapat
memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
3. Dapat
mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
4. Dapat
meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit,
karet, coklat dan lain-lain
5. Dapat
mempercepat pemerataan persebaran penduduk
· * Akibat Positif Urbanisasi
1. Dapat
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2. Mengurangi
jumlah pengangguran di desa
3. Meningkatkan
taraf hidup penduduk desa
4. Kesempatan
membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
5. Perekonomian
di kota semakin berkembang
c)
Akibat
Negatif Migrasi Internasional antara lain:
· * Akibat
Negatif Imigrasi
1. Masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
2. Imigran
yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti
pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain
· * Akibat
Negatif Emigrasi
1. Kekurangan
tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
2. Emigran
tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya
d)
Akibat
Negatif Migrasi Nasional antara lain:
· * Akibat
Negatif Transmigrasi
1. Adanya
kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
2. Terbengkalainya
tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan
kembali ke daerah asalnya
* Akibat
Negatif Urbanisasi
1. Berkurangnya
tenaga terampil dan terdidik di desa
2. Produktivitas
pertanian di desa menurun
3. Meningkatnya
tindak kriminalitas di kota
4. Meningkatnya
pengangguran di kota
5. Timbulnya
pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
6. Lalu
lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
3 Jenis Struktur Penduduk
Ada tiga jenis
struktur penduduk:
1. Piramida Penduduk Muda
Piramida
ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya
kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India,
Brazil dan Indonesia
2. Piramida Stationer
Bentuk
piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk
yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia,
Belanda dan Skandinavia.
3. Piramida Penduduk Tua
Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang
sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis
kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang
bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan
Perancis.
Bentuk Piramida Penduduk
Stasioner, Muda, Tua
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat
ditampilkan dalam bentuk grafik yang disebut piramida penduduk.
Bentuk piramida
penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Bentuk Limas
(Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih
banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat
tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk
Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir
sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya:
Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu
Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua
lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan,
contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.
Negara-negara
berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan
negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan.
Pengertian
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja)
dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja).
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
a) Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
b) Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri –
ciri zaman batu muda:
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
a) Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk
ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan
setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia,
khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju
dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta
dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun
budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi
dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra,
seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di
Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut,
Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b) Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan
di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik
penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama
Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit
mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong
kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman.
Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara
Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir
Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
KEBUDAYAAN BARAT
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan
dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan
rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama
dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu
diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak
menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar